Kabel jenis Twisted Pair sering digunakan pada kabel telepon. Pada komputer konektornya adalah RJ-45. Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu:
1. STP (Shielded Twisted Pair) –di dalamnya ada satu lapisan pelindung kabel internal yang fungsinya melindungi data dari gangguan pada saat ditransmisikan.
2. UTP (Unshielded Twisted Pair) –tidak memiliki lapisan pelindung.
Kelebihan:
- harga relatif paling murah di antara kabel jaringan lainnya
- mudah dalam membangun instalasi
Kelemahan:
- jarak jangkau hanya 100 m dan kecepatan transmisi relatif terbatas (1 Gbps)
- mudah terpengaruh noise (gangguan)
1. STP (Shielded Twisted Pair) –di dalamnya ada satu lapisan pelindung kabel internal yang fungsinya melindungi data dari gangguan pada saat ditransmisikan.
2. UTP (Unshielded Twisted Pair) –tidak memiliki lapisan pelindung.
Kelebihan:
- harga relatif paling murah di antara kabel jaringan lainnya
- mudah dalam membangun instalasi
Kelemahan:
- jarak jangkau hanya 100 m dan kecepatan transmisi relatif terbatas (1 Gbps)
- mudah terpengaruh noise (gangguan)
UTP : Unshielded Twisted Pair
UTP dapat disebut sebagai kategori terendah dalam tipe kabel twisted pair. Sebelum pengembangan teknologi 10Base-T, kabel UTP tidak mempu mengakomodasi data sampai 10Mbps. Sekarang kabel UTP mampu mengakomodasi data sampai 100 Mbps. Pada bulan Juli 1999, IEEE menyetujui standar 1000Base-T untuk kabel UTP, yang berarti kabel UTP dapat mengakomodasi data hingga 1000 Mbps atau data berukuran Gigabit.
STP : Shielded Twisted Pair
STP semula dikembangkan oleh IBM sebagai media pengkabelan horisontal. Dibandingkan UTP, STP lebih tahan terhadap gangguan electromagnetic interfence (EMI)
Kabel UTP dapat dibedakan dalam beberapa kategori yaitu :
Cat 1 : frekwensi kerja 4 Mhz, digunakan pada sistem twisted pair Arcnet dan Apple LocalTalk
Cat 3 : frekwensi kerja >16 MHz, digunanakan di 4 Mbps UTP Token Ring, 10Base-T ethernet, 100 Base-T4 dan sistem telepon digital
Cat 4 : frekwensi kerja >20 Mhz, digunakan khusus di 16 Mbps Token Ring LAN
Cat 5 : frekwensi kerja 100 Mhz digunakan pada jaringan 100 Mbps
Cat 5e (enhanced) : categoti 5 yang disiapkan untuk melayani data berukuran gigabit
Cat 6 : frekwensi kerja 200 MHz, digunakan untuk melayani data berukuran gigabit
Kabel UTP dapat dibedakan dalam beberapa kategori yaitu :
Cat 1 : frekwensi kerja 4 Mhz, digunakan pada sistem twisted pair Arcnet dan Apple LocalTalk
Cat 3 : frekwensi kerja >16 MHz, digunanakan di 4 Mbps UTP Token Ring, 10Base-T ethernet, 100 Base-T4 dan sistem telepon digital
Cat 4 : frekwensi kerja >20 Mhz, digunakan khusus di 16 Mbps Token Ring LAN
Cat 5 : frekwensi kerja 100 Mhz digunakan pada jaringan 100 Mbps
Cat 5e (enhanced) : categoti 5 yang disiapkan untuk melayani data berukuran gigabit
Cat 6 : frekwensi kerja 200 MHz, digunakan untuk melayani data berukuran gigabit
Kelemahan kabel STP
*Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi.
*Pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi timbulnya “crosstalk” dan sinyal “noise”.
*Harganya cukup mahal.
*Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi.
*Pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi timbulnya “crosstalk” dan sinyal “noise”.
*Harganya cukup mahal.
ScTP : Screened Twisted Pair
ScTP merupakan penggabungan teknologi UTP dan STP. ScTP memuat 4 pasang kabel 100 ohm. Kabel tersebut dilindungi lapisan foil dan kabel penguat. ScTP juga disebut foil-twisted pair (FTP) karena penggunaan lapisan foil ini.
Kabel Coaxcial
Kabel coaxial terdiri dari :
• sebuah konduktor tembaga
• lapisan pembungkus dengan sebuah “kawat ground”.
• sebuah lapisan paling luar
• sebuah konduktor tembaga
• lapisan pembungkus dengan sebuah “kawat ground”.
• sebuah lapisan paling luar
Kabel coaxial terdiri dari beberapa tipe, namun memiliki keseragaman desain. Di bagian tengah terdapat kabel tembaga tunggal yang dilindungi lapisan PVC (polyvinyl chloride). Lapisan tersebut dibungkus kabel serabut yang terbuat dari tembaga atau aluminium. Sebagai penutup kabel coaxial dilapisi jaket karet.
Kabel ini sering digunakan untuk antena televisi dan transmisi telepon jarak jauh. Konektornya adalah BNC (British Naval Connector). Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu:
- coaxial baseband (kabel 50 ohm) –digunakan untuk transmisi digital.
- coaxial broadband (kabel 75 ohm) –digunakan untuk transmisi analog.
Tipe kabel coaxial juga dibagi 2, yaitu:
- thin (thinnet) –lebih fleksibel, lebih gampang digunakan, dan lebih murah daripada kabel thick.
- Thick (thicknet) –lebih tebal, susah dibengkokkan, jangkauannya labih jauh daripada thin, dan harganya lebih mahal daripada thin.
Kelebihan:
- hampir tidak terpengaruh noise
- harga relatif murah
Kelemahan:
- penggunaannya mudah dibajak
- thick coaxial sulit untuk dipasang pada beberapa jenis ruang
- coaxial baseband (kabel 50 ohm) –digunakan untuk transmisi digital.
- coaxial broadband (kabel 75 ohm) –digunakan untuk transmisi analog.
Tipe kabel coaxial juga dibagi 2, yaitu:
- thin (thinnet) –lebih fleksibel, lebih gampang digunakan, dan lebih murah daripada kabel thick.
- Thick (thicknet) –lebih tebal, susah dibengkokkan, jangkauannya labih jauh daripada thin, dan harganya lebih mahal daripada thin.
Kelebihan:
- hampir tidak terpengaruh noise
- harga relatif murah
Kelemahan:
- penggunaannya mudah dibajak
- thick coaxial sulit untuk dipasang pada beberapa jenis ruang
Fiber Optic
Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glas optik. Di tengah-tengah kabel terdapat filamen glas, yang disebut “core”, dan di kelilingi lapisan “cladding”, “buffer coating”, material penguat, dan pelindung luar.Informasi ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak digunakan adalah LED atau Laser.
Kabel ini dibagi menjadi 2, yaitu:
1. multi mode –penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya pada kabel jenis ini dapat melalui beberapa lintasan cahaya karena diameter intinya (core) cukup besar (50 mm).
2. single mode –diameter intinya hanya 3-10 mm sehingga penjalaran cahaya hanya dapat melalui satu lintasan.
1. multi mode –penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya pada kabel jenis ini dapat melalui beberapa lintasan cahaya karena diameter intinya (core) cukup besar (50 mm).
2. single mode –diameter intinya hanya 3-10 mm sehingga penjalaran cahaya hanya dapat melalui satu lintasan.
Kelebihan menggunakan kabel Fiber Optik
Kabel Fiber Optik mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya :
• Kapasitas bandwidth yang besar (gigabit per detik).
• Jarak transmisi yang lebih jauh ( 2 sampai lebih dari 60 kilometer).
• Kebal terhadap interferensi elektromagnetik.
Kelemahan:
• instalasinya cukup sulit
Kabel Fiber Optik mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya :
• Kapasitas bandwidth yang besar (gigabit per detik).
• Jarak transmisi yang lebih jauh ( 2 sampai lebih dari 60 kilometer).
• Kebal terhadap interferensi elektromagnetik.
Kelemahan:
• instalasinya cukup sulit
Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data. Kendala utama penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah perangkat elektroniknya yang masih mahal. Sedangkan harga kabel Fiber Optiknya sendiri sebanding dengan kabel LAN UTP.
0 komentar:
Posting Komentar